Kebahagiaan adalah milik semua jiwa. Semua berhak bahagia, begitu juga aku.
Aku bahagia, karena aku percaya akan karya Bapaku di surga.
Aku bahagia, karena aku menuai apa artinya penantian.
Aku bahagia, karena aku merasakan yang sepatutnya dirasakan manusia hidup.
Saat ini aku bahagia. Aku berharap kan seterusnya aku bahagia, dan aku sangat bersyukur.
Sabtu, 21 Juli 2012
Selasa, 03 Juli 2012
Melodi Hidup
Melodi Hidup adalah satu puisi favoritku yang kubuat tanggal 18 April 2005. Bisa dibayangin dong, itu adalah masa-masa transisi anak-anak menuju remaja, aku masih SMP! Hahahha... masih labil-labilnya. Tapi waktu membuka kembali buku kumpulan puisiku dulu, aku akui salah satu favoritku adalah Melodi Hidup ini. Tulisannya masih berantakan, dihias pen warna warni. Voila! hahahha :D
Melangkah panjang menepis duka
Nyanyian pilu berhadapan dengan hati
Hidup bagai filosofi menerka
Dalam titian melodi
Relung hati tertegun sepi
Nyenyak tertidur dalam mimpi
Dimanakah ulas tawa pengetuk hatiku?
Dimanakah tangan penepis piluku?
Aku akan mencarimu, menunggumu
Hingga kita bertemu di titik bawah langit
Menapak dalam bahagia dan semu
Mencari negeri dimana sejoli bertambat tenang tak sengit
Hidup...
Mengalun dalam melodi tanpamu
Tak berdesit, tak bernada
Hanya aku...
Aku, mengerti melodi hidupku
Tanpamu...
That's it! Hehehehe... Aku lupa kenapa aku bisa menulis puisi ini, mungkin inspirasinya dari sekitar atau memang dari imajinasi, karena seingetku, aku gak lagi suka sama orang pas jaman itu. Hahahaha :p
Melangkah panjang menepis duka
Nyanyian pilu berhadapan dengan hati
Hidup bagai filosofi menerka
Dalam titian melodi
Relung hati tertegun sepi
Nyenyak tertidur dalam mimpi
Dimanakah ulas tawa pengetuk hatiku?
Dimanakah tangan penepis piluku?
Aku akan mencarimu, menunggumu
Hingga kita bertemu di titik bawah langit
Menapak dalam bahagia dan semu
Mencari negeri dimana sejoli bertambat tenang tak sengit
Hidup...
Mengalun dalam melodi tanpamu
Tak berdesit, tak bernada
Hanya aku...
Aku, mengerti melodi hidupku
Tanpamu...
That's it! Hehehehe... Aku lupa kenapa aku bisa menulis puisi ini, mungkin inspirasinya dari sekitar atau memang dari imajinasi, karena seingetku, aku gak lagi suka sama orang pas jaman itu. Hahahaha :p
![]() |
Ini dari buku kumpulan puisi! :D tanda tangannya aja jaman dulu yang masih iseng2 doang soalnya belom punya KTP sih hahahaha :P |
Pangeran Bawah Laut
Hari ini ada seseorang yang bercerita keluh kesahnya kepadaku. Ia bercerita bahwa ia mencintai laki-laki yang mencintai orang lain. Bukan hal yang baru, diluar sana kerap kali terjadi, dan aku meyakinkan dia bahwa dia tak pernah sendiri.
Aku mendengarkannya dengan seksama, ikut merasuk dalam hanyut perasaannya yang tenggelam dalam rasa pilu. Aku tidak berkata aku tahu yang ia rasakan, namun aku memberitahunya bahwa...
AKU MENGERTI, yang ia rasakan. Aku menemaninya sampai ia merasa lebih baik, walaupun belum sembuh. Setidaknya aku merasa lega dapat menjadi seseorang yang dipercaya untuk menyimpan kisah ironisnya. Kisahnya memberiku inspirasi untuk melakukan satu hobiku sejak kecil yaitu menulis puisi. Judulnya, Pangeran Bawah Laut.
Kutatap dirinya, dan ya...
Dia seorang pangeran bawah laut
Enggan melebur dalam kisah
Tak kuasa membayang diri kan berpaut
Aku tahu, dia tak kan tahu
Namun dia tahu, dan tak ingin tahu
Pun kutunggu fajaar membelah
Turut sertakah batin menggugah?
Ia bidadari titisan embun
Batin menyeruak, ketenangan
Penantian pangeran tak lagi tabu
Ia bukan sekedar makhluk fana impian
Berbahagialah,kamu.
Kamu, pangeran bawah laut.
Genggam kokoh medali berperunggu
Terbuat dari sulur hatiku.
Berbahagialah,kamu.
Sang khayal belahan hati.
Hatur kan izin tuk bertamu.
Bawalah jua, jantung hati ini.
For anyone out there, just be strong. Life must go on. Sakit hati itu wajar, itu adalah pembelajaran, bukan kutuk atau kesialan dalam hidup. Kamu harusnya bangga, masih bisa merasakannya dalam hati, karena gak semua orang bisa menghargai dan merasakan itu. :) be strong.
Aku mendengarkannya dengan seksama, ikut merasuk dalam hanyut perasaannya yang tenggelam dalam rasa pilu. Aku tidak berkata aku tahu yang ia rasakan, namun aku memberitahunya bahwa...
AKU MENGERTI, yang ia rasakan. Aku menemaninya sampai ia merasa lebih baik, walaupun belum sembuh. Setidaknya aku merasa lega dapat menjadi seseorang yang dipercaya untuk menyimpan kisah ironisnya. Kisahnya memberiku inspirasi untuk melakukan satu hobiku sejak kecil yaitu menulis puisi. Judulnya, Pangeran Bawah Laut.
Kutatap dirinya, dan ya...
Dia seorang pangeran bawah laut
Enggan melebur dalam kisah
Tak kuasa membayang diri kan berpaut
Aku tahu, dia tak kan tahu
Namun dia tahu, dan tak ingin tahu
Pun kutunggu fajaar membelah
Turut sertakah batin menggugah?
Ia bidadari titisan embun
Batin menyeruak, ketenangan
Penantian pangeran tak lagi tabu
Ia bukan sekedar makhluk fana impian
Berbahagialah,kamu.
Kamu, pangeran bawah laut.
Genggam kokoh medali berperunggu
Terbuat dari sulur hatiku.
Berbahagialah,kamu.
Sang khayal belahan hati.
Hatur kan izin tuk bertamu.
Bawalah jua, jantung hati ini.
For anyone out there, just be strong. Life must go on. Sakit hati itu wajar, itu adalah pembelajaran, bukan kutuk atau kesialan dalam hidup. Kamu harusnya bangga, masih bisa merasakannya dalam hati, karena gak semua orang bisa menghargai dan merasakan itu. :) be strong.
.RASA.
Pasti ada kalanya kamu merasa ada sesuatu yang kamu rasakan namun kamu gak bisa mengungkapkan perasaan itu. Iya, semua itu tentang rasa. Sesuatu yang hanya sedikit orang tahu bagaimana memperlakukannya, bagaimana menyentuhnya, dan bagaimana mengontrolnya. Sesuatu yang sulit diungkapkan secara verbal, karena memang sesuatu yang sangat abstrak dan luas.
Itu yang aku rasakan sekarang. Aku gak bisa menjelaskan rasanya itu kaya gimana, tapi aku cukup bangga aku bisa MERASAKAN dibanding kebanyakan orang yang sekarang sudah kehilangan rasa. Aku takjub sama Tuhan yang bisa menciptakan sebuah rasa yang sangat luar biasa, yaitu rasa yang berkelut di dalam hati. Seberapa dari kalian yang dapat mengerti? Jujur, aku belum.
Aku bukan orang yang pinter mengungkapkan perasaan lewat kata2 di depan seseorang atau banyak orang. Tapi memang, aku pandai bicara saat itu diperlukan, namun bukan tentang rasa. Terkadang aku memilih untuk menutupi rasa itu, karena aku sendiri tidak tahu bagaimana berbaginya dengan orang lain, jua aku merasa tidak penting orang-orang tau yang sebenernya seperti apa. Tapi aku berusaha mengasihi semua orang disekitarku, karena itulah bentuk usahaku untuk melatih RASA didalam hatiku. Well i'm an introvert, i told you. I prefer to write everything about how i feel, because i feel great about it.
Pada dasarnya semua orang itu bisa merasakan, cuma hanya sedikit orang yang bisa mengerti. Sekarang ini aku merasakan sesuatu dalam hati, yang bisa dibilang takut, tapi tidak juga. Senang, tapi biasa saja. Sedih, tapi tidak juga. Jangan karena aku tidak bisa menjelaskannya, kamu berpendapat aku sedang jatuh cinta. Kebanyakan orang bilang kalau kamu merasakan sesuatu yang sulit dijelaskan, itu namanya jatuh cinta.
Memang benar, apa yang lebih dari kata-kata itulah cinta.
Tapi aku duduk, mengetik, dan berpikir, aku tahu, ini bukan cinta. Tapi siapa yang akan menjelaskan perasaan apa ini? Aku tahu rasanya mencintai, karena aku mencintai dan aku dicintai. Ini bukan cinta, aku terlalu muda dan polos untuk mengatakannya. Jadi intinya apa sih ya? Intinya i'm kinda random person you know, i can't even convinced myself sometimes hahahaha.
Aku cuma berpesan sama temen-temen semua. Jangan pernah mematikan apa yang namanya RASA. Karena kamu gak bisa hidup tanpa merasakan. Jangan mematikan rasa dalam hati kamu, atau semua akan menjadi hambar. Life's keep on turning, kamu harus kuat untuk merasakan apapun, biar kamu lebih dewasa. Tapi untuk rasa yang belum bisa dijelaskan (spt rasaku skg ini) sabar-sabar aja ya, pasti suatu saat kamu akan mengerti, karena, itulah yang aku harapkan juga sekarang :)
Itu yang aku rasakan sekarang. Aku gak bisa menjelaskan rasanya itu kaya gimana, tapi aku cukup bangga aku bisa MERASAKAN dibanding kebanyakan orang yang sekarang sudah kehilangan rasa. Aku takjub sama Tuhan yang bisa menciptakan sebuah rasa yang sangat luar biasa, yaitu rasa yang berkelut di dalam hati. Seberapa dari kalian yang dapat mengerti? Jujur, aku belum.
Aku bukan orang yang pinter mengungkapkan perasaan lewat kata2 di depan seseorang atau banyak orang. Tapi memang, aku pandai bicara saat itu diperlukan, namun bukan tentang rasa. Terkadang aku memilih untuk menutupi rasa itu, karena aku sendiri tidak tahu bagaimana berbaginya dengan orang lain, jua aku merasa tidak penting orang-orang tau yang sebenernya seperti apa. Tapi aku berusaha mengasihi semua orang disekitarku, karena itulah bentuk usahaku untuk melatih RASA didalam hatiku. Well i'm an introvert, i told you. I prefer to write everything about how i feel, because i feel great about it.
Pada dasarnya semua orang itu bisa merasakan, cuma hanya sedikit orang yang bisa mengerti. Sekarang ini aku merasakan sesuatu dalam hati, yang bisa dibilang takut, tapi tidak juga. Senang, tapi biasa saja. Sedih, tapi tidak juga. Jangan karena aku tidak bisa menjelaskannya, kamu berpendapat aku sedang jatuh cinta. Kebanyakan orang bilang kalau kamu merasakan sesuatu yang sulit dijelaskan, itu namanya jatuh cinta.
Memang benar, apa yang lebih dari kata-kata itulah cinta.
Tapi aku duduk, mengetik, dan berpikir, aku tahu, ini bukan cinta. Tapi siapa yang akan menjelaskan perasaan apa ini? Aku tahu rasanya mencintai, karena aku mencintai dan aku dicintai. Ini bukan cinta, aku terlalu muda dan polos untuk mengatakannya. Jadi intinya apa sih ya? Intinya i'm kinda random person you know, i can't even convinced myself sometimes hahahaha.
Aku cuma berpesan sama temen-temen semua. Jangan pernah mematikan apa yang namanya RASA. Karena kamu gak bisa hidup tanpa merasakan. Jangan mematikan rasa dalam hati kamu, atau semua akan menjadi hambar. Life's keep on turning, kamu harus kuat untuk merasakan apapun, biar kamu lebih dewasa. Tapi untuk rasa yang belum bisa dijelaskan (spt rasaku skg ini) sabar-sabar aja ya, pasti suatu saat kamu akan mengerti, karena, itulah yang aku harapkan juga sekarang :)
![]() |
Jangan matikan rasa kamu! :) |
Langganan:
Postingan (Atom)