Melangkah panjang menepis duka
Nyanyian pilu berhadapan dengan hati
Hidup bagai filosofi menerka
Dalam titian melodi
Relung hati tertegun sepi
Nyenyak tertidur dalam mimpi
Dimanakah ulas tawa pengetuk hatiku?
Dimanakah tangan penepis piluku?
Aku akan mencarimu, menunggumu
Hingga kita bertemu di titik bawah langit
Menapak dalam bahagia dan semu
Mencari negeri dimana sejoli bertambat tenang tak sengit
Hidup...
Mengalun dalam melodi tanpamu
Tak berdesit, tak bernada
Hanya aku...
Aku, mengerti melodi hidupku
Tanpamu...
That's it! Hehehehe... Aku lupa kenapa aku bisa menulis puisi ini, mungkin inspirasinya dari sekitar atau memang dari imajinasi, karena seingetku, aku gak lagi suka sama orang pas jaman itu. Hahahaha :p
![]() |
Ini dari buku kumpulan puisi! :D tanda tangannya aja jaman dulu yang masih iseng2 doang soalnya belom punya KTP sih hahahaha :P |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar